Pertengahan 1970-an telah
dikembangkan sistem-sistem yang secara khusus dibuat untuk menangani masalah
informasi yang bereferansi geografis dalam berbagai cara dan bentuk.
Masalah-masalah ini mencakup:
a. Pengorganisasian data dan informasi.
b. Penempatan informasi pada lokasi tertentu.
c. Melakukan komputasi, memberikan ilusi keterhubungan satu sama lainnya (koneksi), beserta analisa-analisa spasial lainnya.
Sebutan umum untuk sistem-sistem yang menangani masalah-masalah tersebut adalah Sistem Informasi Geografis. Dalam literatur, Sistem Informasi Geografis dipandang sebagai hasil perpaduan antara sistem komputer untuk bidang Kartografi (CAC) atau sistem komputer untuk bidang perancangan (CAD) dengan teknologi basis data (data base).
a. Pengorganisasian data dan informasi.
b. Penempatan informasi pada lokasi tertentu.
c. Melakukan komputasi, memberikan ilusi keterhubungan satu sama lainnya (koneksi), beserta analisa-analisa spasial lainnya.
Sebutan umum untuk sistem-sistem yang menangani masalah-masalah tersebut adalah Sistem Informasi Geografis. Dalam literatur, Sistem Informasi Geografis dipandang sebagai hasil perpaduan antara sistem komputer untuk bidang Kartografi (CAC) atau sistem komputer untuk bidang perancangan (CAD) dengan teknologi basis data (data base).
Pada awalnya, data geografis hanya
disajikan di atas peta dengan menggunakan symbol, garis dan warna.
Elemen-elemen geografis ini dideskripsikan di dalam legendanya misalnya: garis
hitam tebal untuk jalan utama, garis hitam tipis untuk jalan sekunder dan
jalan-jalan yang berikutnya.
Selain itu, berbagai data yang
di-overlay-kan berdasarkan sistem koordinat yang sama. Akibatnya sebuah peta
menjadi media yang efektif baik sebagai alat presentasi maupun sebagai bank
tempat penyimpanan data geografis. Tetapi media peta masih mengandung kelemahan
atau keterbatasan. Informasi-informasi yang disimpan, diproses dan
dipresentasikan dengan suatu cara tertentu, dan biasanya untuk tujuan tertentu
pula, tidak mudah untuk merubah presentasi tersebut karena peta selalu
menyediakan gambar atau simbol unsur geografis dengan bentuk yang tetap
walaupun diperlukan untuk kebutuhan yang berbeda.
Definisi Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu prosedur manual atau beberapa set berbasis komputer dari prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan atau memanipulasi data geografis. SIG dapat juga diartikan sebagai himpunan atau kumpulan yang terpadu dari hardware, software, data dan liveware (orang-orang yang bertanggungjawab dalam merancang, mengimplemantasikan dan menggunakan SIG). SIG juga merupakan hasil dari perpaduan disiplin ilmu didalam beberapa proses data spasial. Hal ini dapat dilihat dari gambar berikut ini
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah suatu prosedur manual atau beberapa set berbasis komputer dari prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan atau memanipulasi data geografis. SIG dapat juga diartikan sebagai himpunan atau kumpulan yang terpadu dari hardware, software, data dan liveware (orang-orang yang bertanggungjawab dalam merancang, mengimplemantasikan dan menggunakan SIG). SIG juga merupakan hasil dari perpaduan disiplin ilmu didalam beberapa proses data spasial. Hal ini dapat dilihat dari gambar berikut ini
Berdasarkan pengertian-pengertian
diatas, maka Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat berfungsi sebagai: bank
data terpadu, yaitu dapat memandu data spasial dan non spasial dalam suatu
basis data terpadu; sistem modeling dan analisi, yaitu dapat digunakan sebagai
sarana evaluasi potensi wilayah dan perencanaan spasial; sistem pengelolaan
yang bereferensi geografis, yaitu untuk mengelola operasianal dan administrasi
lokasi geografis; sebagai sistem pemetaan komputasi, yaitu sistem yang dapat
menyajikan peta sesuai dengan kebutuhan.
Subsistem SIG
Sistem Informasi Geografis dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut:
a. Data Input: Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan data dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber dan bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransfortasikan format-format data-data aslinya kedalam format yang dapat digunakan oleh SIG.
b. Data output: Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti: tabel, grafik dan peta.
c. Data Management: Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun data atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan di-edit.
d. Data Manipulation & Analysis: Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG dan melakukan manipulasi serta pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
Sistem Informasi Geografis dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem sebagai berikut:
a. Data Input: Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan data dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber dan bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransfortasikan format-format data-data aslinya kedalam format yang dapat digunakan oleh SIG.
b. Data output: Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti: tabel, grafik dan peta.
c. Data Management: Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun data atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update dan di-edit.
d. Data Manipulation & Analysis: Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG dan melakukan manipulasi serta pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
Gambar Subsistem-subsistem SIG
Jika subsistem SIG tersebut
diperjelas berdasarkan uraian jenis masukan, proses, dan jenis keluaran yang
ada didalamnya, maka subsistem SIG dapat juga digambarkan sebagai berikut:
Sumber : http://fseptian.mhs.uksw.edu/2012/11/sistem-informasi-geografi.html
0 komentar:
Posting Komentar